DIBIARKAN MELAKUKAN MAKSIAT OLEH ALLAH
Lalu, apa sebenarnya yang menjadi ciri-ciri Allah membiarkan kita dalam kesesatan...?
1. Rezeki dan nikmat Allah makin deras datang, padahal kita meninggalkan ibadah yang wajib maupun sunah.
Berhati-hatilah jika kita tak pernah sedekah, tak lagi shalat, malas berpuasa, namun nikmat Allah masih saja kita rasakan bertubi-tubi, ini bisa jadi Allah tengah melakukan pembiaran terhadap diri kita...
Rasulullah bersabda,
“Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka (istidraj)..."
Kemudian Rasulullah membaca firman Allah dalam surat Al An’am ayat 44,
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa...”
(HR. Ahmad)
2. Hati-hati jika Nikmat Allah tetap datang meskipun kita melakukan maksiat.
Ali Bin Abi Thalib berkata,
“Hai anak Adam ingat dan waspadalah bila kau lihat Tuhanmu terus menerus melimpahkan nikmat atas dirimu sementara engkau terus-menerus melakukan maksiat kepadaNya...”
3. Semakin banyak nikmat malah semakin kikir, bahkan ia mengira kesuksesannya disebabkan karena sifat kikirnya tersebut.
Semakin banyak harta malah makin takut bersedekah, ini ciri nyata dari pembiaran yang Allah lakukan terhadap hambaNya...
.“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung (harta) lalu dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengkekalkannya...”
(QS. Al-Humazah: 1-3)
•
•
Allah berfirman,
“Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka...”
(QS. Yunus: 11)
“Biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya...”
(QS. Al-An’aam: 91)
.
.
Oleh : Ustadz Dr. Khalid Basalamah, MA.
0 Komentar